MAKALAH PENELITIAN SOSIOLOGI
KENAKALAN REMAJA, DALAM BIDANG PENYIMPANGAN SEXSUAL
( PORNOGRAFI )
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :
ABDUL WAHID
ADAM RAMANSYAH
KELAS :
XII IPS

MAS TP. RADATHUL AKMAL BATANG KUIS
T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya saya dapat
menyelesaiakan makalah penelitian tetang “KENAKALAN
REMAJA, DALAM BIDANG PENYIMPANGAN SEXSUAL
( PORNOGRAFI )”. Meskipun banyak
hambatan yang kami alami dalam proses pelaksanaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan membantu kami dalam
pelaksanaanya. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah penelitian ini.
Tentunya ada hal-hal yang
ingin kami berikan kepada pihak-pihak dari hasil penelitian ini.
Karena itu kami berharap semoga mekalah
penelitian ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam
menyusun makalah penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan
makalh penelitian ini. Kami berharap semoga makalh
penelitian ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Batang Kuis, 16 November 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................................ 1
A.
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B.
Pembatasan
Masalah ............................................................................................... 1
C.
Tujuan
Penelitian .................................................................................................... 1
D.
Manfaat
Penelitian .................................................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI
.......................................................................................... 2
A.
Teori yang
mendasari yang relevan ......................................................................... 2
B.
Ringkasan dan Kerangka Berfikir Peneliti ............................................................ 3
C.
Hipotesis ................................................................................................................. 3
BAB III METODELOGI PENELITIAN
...................................................................... 4
A.
Lokasi
Penelitian ..................................................................................................... 4
B.
Objek
Penelitian ..................................................................................................... 4
C.
Teknik Sampling
..................................................................................................... 4
D.
Pendekatan
Penelitian ............................................................................................. 4
E.
Teknik
Pengumpulan Data ...................................................................................... 4
BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................................................... 6
A.
Validitas
Instrumen Peneliti ................................................................................... 6
B.
Penyajian data
9 ..................................................................................................... 6
C.
Pengolahan Data
..................................................................................................... 7
D.
Pembahasan
Hasil Penelitian .................................................................................. 8
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 9
A.
Kesimpulan ............................................................................................................. 9
B.
Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era
globalisasi ini, pergaulan remaja lebih cenderung ke arah negatif, karena cara
Berfikir remaja yang salah. Sehigga akan mengakibatkan terjadinya kenakalan
remaja. Lingkungn yang berperan penting dalam pembentukan karakter, prilaku dan
tingkah laku seseorang inilah yang sangat berpengaruh. Karena Lingkungan yang
baik akan membentuk pribadi yang baik pula, tetapi apabila lingkungan buruk akan
membentuk pribadi yang buruk pula. Terkecuali jika kita dapat merubahnya
sendiri.
Di era ini nilai dan norma seakan
akan sudah di abaikan, sehingga nilai dan norma yang berperan penting sebagai
pengatur prilaku dan tingkah laku sudah tidak berfungsi lagi. Jadi tidak heran
lagi apa bila remaja jaman sekarang banyak melakuhkan penyimapangan khususnya
dalam bidang penyimpangan seksual yang dapat merugikan pribadi atau pun pihak
lain.
Angka kenakalan remaja yang selau
meningkat, terlebih dalam bidang penyimpangan seksual (pornografi) yang banyak
di pengaruhi khususnya pengaruh dari luar yaitu “westernisasi” yang di
pengaruhi oleh negara – negara barat, yang di negara barat sendiri yang namanya
sex bebas adalah hal yang lumrah untuk di lakuhkan, ini lah yang menyebabkan
kenakalan remaja dalam bidang pornografi semakin meningkat dan meraja rela di
indonesia dan tidak hanya itu pengaruh teknologi – teknologi atau situs – situs
yang sangat mudah untuk dalam mengakses situ porno itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu
pornografi ?
2.
Apa penyebab
kenakalan remaja dalam bidang pornografi ?
3.
Bagaimana cara
mencegah pornografi ?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa itu pornografi ?
2.
Untuk
mengetahui penyebab pornografi ?
3.
Dan agar dapat
terhindar dar pornografi ?
D. Manfaat
2.
Siswa akan tahu cara mengatasi atau menanggulangi kenakalan
remaja dalam bidang pornografi?
3.
Dan siswa akan terhindar dari baya pornografi ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori – teori yang mendasari yang
relevan
v Pengertian Pornografi.
Ø Pornografi
didefinisikan oleh Ernst dan Seagle sebagai berikut: Pornografi adalah berbagai
bentuk atau sesuatu yang secara visual menghadirkan manusia atau hewan yang
melakukan tindakan sexual, baik secara normal ataupun abnormal.
Ø Peter Webb
sebagaimana dikutip oleh Rizal Mustansyir melengkapi definisi pornografi dengan
menambahkan bahwa pornografi itu terkait dengan obscenity (kecabulan) lebih
daripada sekedar eroticism. Menurut Webb, masturbasi dianggap semacam perayaan
yang berfungsi menyenangkan tubuh seseorang yang melakukannya.
Ø Sedangkan
menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008, tentang Pornografi, didefinisikan
bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka
umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma
kesusilaan dalam masyarakat.
v Penyebab Kenakalan Remaja (pornografi)
Ø Munculnya
perasaan terhadap lawan jenis menjadi pintu masuk pornografi dalam diri remaja.
Keingintahuan pada lawan jenis mendorongnya untuk melihat gambar atau lukisan
porno. Selain itu kualitas diri pribadi remaja itu sendiri, seperti :
perkembangan emosional yang kurang bahkan tidak sehat, adanya hambatan dalam
perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis, ketidak mampuan mempergunakan
waktu luang secara sehat dan ekonomis, kelemahan diri dalam mengatasi kegagalan
dengan meilih kegiatan alternatif yang keliru dan pengembangan kebiasaan diri
yang tidak sehat di dalam kehidupan sehari – hari.
Ø Kedua, kualitas
lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti rumah dan keluarga dengan situasi
yang gersang dari kasih sayang dan pengertian, ekonomi yang tidak mendukung
kemauan dan kesempatan belajar, pergeseran nilai dan moral kesusilaan warga
masyarakat.
Ø Suguhan media
massa seperti program televisi yang
tidak lagi mengejar impian dan nilai – nilai moral, tetapi sebaliknya menyerap
nilai – nilai yang menyimpang dari masyarakat yang sakit. Mengajarkan orang
untuk berbuat licik, jahat, membunuh, dan seni berbohong. Tayangan yang berbau
kekerasan, seksual, banyak memengaruhi jalan pemikiran permirsa. Akibatnya
mereka menganggap hal – hal tersebut sebagai sesuatu yang normal untuk
dilakuhkan merusak perkembangan moral yang sehat, dan kondisi setempat yang
merangsang remaja tumbuh ke arah prilaku seksual yang tidak sehat.
Ø Internet dan
teknologi yang semakin berkembang dan bertambah maju mengakibatkan remaja semakin
mudah untuk mengakses situs – situs, terutama situs yang menyimpang atau situs
porno.
v Cara Mencegah Penyimpangan Seksual
Ø Terjadinya
penyimpangan seksual di kalangan remaja tentunya harus di tanggulangi sedini
mungkin. Terlebih remaja adalah bagian masyarakat yang akan bertanggung jawab
pada kemajuan suatu bangsa. Beberapa langkah yang perlu di lakuhkan antara lain
pemahaman terhadap permasalahan yang di hadapi, penanaman agama, pembiasaan
melakuhkan ibadah yang tepat hinga menumbuhkan kesadaraan diri, memberi contoh
teladan yang sehat, menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan peninjauan
kembali media massa dan teknologi dan internet yang berhubungan dengan
penyimpangan seksual.
B. Ringkasan dan kerangka berfikir
peneliti
Ø Jadi bisa di
ambil kesimpulan dari pendapat para ahli yaitu “ pornografi adalah bahan lukisan, gambar, atau
tulisan serta gerakan – gerakan tubuh yang memperlihatkan seluruh anggota badan
”
C. Hipotesis
Ø Berdasarkan
konsep – konsep yang telah di tuangkan dalam kerangka berfikir, maka hipotesis
yang dapat di ajukan adalah sebagai berikut.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan
remaja menyimpang, diantaranya yaitu, perubahan dalam aspek fisik biologis
maupun aspek biologis. Kebingungan, rasa ingin tahu, canggung, dan
kertertarikan terhadap lawan jenis serta faktor keharmonisan keluarga dan
suguhan media massa dan teknologi serta internet .
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup
dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup
penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan arah mengenai
informasi permasalahan inti yang ada dalam suatu penelitian.
1.
Subjek
penelitian
Subjek
penelitian ini adalah anak remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan atau biasa
sering disebut dengan masa pubertas, yang rata – rata berusia 15 – 16 tahun.
2.
Lokasi
Penelitian
Penelitian
dilakuhkan di SMAN 1 MANDIRANCAN yang hanya mengambil sampel kelas X (sepuluh)
dan hanya kelas X.6.
B.
Obyek
Penelitian (Sample)
Sample adalah
objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk diteliti lebih jauh sesuai
dengan kebutuhan peneliti.
Tujuan
penentuan sample adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian,
memelalui pengamatan dari populasi. Suatu metode pengambilan sample yang ideal
mempenyuai sifat – sifat sebagai berikit.
C. Teknik Sampling
Penggunaan
teknik sampling saya pilih karena mempunyai kelebihan diantaranya yaaitu.
1.
Sederhana dan
mudah untuk dilaksanakan.
2.
Dapat
menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi penelitian.
3.
Dapat
menentukan presisi ( perbedaan hasil yang dapat dari contoh/sample ) dari hasil
penelitian dengan jalan mencari penyimpangan baku dari data yang diperoleh.
4.
Dapat
memberikan keterangan sebanyak mungkin.
D.
Pendekatan
Penelitian
Dalam
melakuhkan penelitian ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan
secara kualitatif dan kuantitatif. Jika data yang diperoleh dalam penelitian di
sajikan dalam bentuk uraian kata – kata atau kalimat, maka pendekatan yang digunakan
adalah kualitatif. Namun, apabila data yang digunakan berbentuk angka – angka
dan cara pengolohanya menggunakan analisis statistik, maka pendekatan yang
digunakan adalah bentuk kuantitatif.
E.
Teknik
pengumpulan data secara Kuantitatif
Teknik pengumpulan
data secara Kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk angka – angka
dan hasil dari penelitian juga berupa angka sebagai jawaban pasti. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian
yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan
yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian
kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari
populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan
ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat
diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan
data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Validitas
Instrument Penelitian
Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Setiap variable
di ukur dengan menggunakan skala internal, sedangkan skor menggunakan
perbandingan jawaban yang di tentukan dengan dua alternatif jawaban.
B.
Pengujian Data
Uji validitas
yaitu suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keabsahan suatu
instrument.bsuatu instrumen yang valid memiliki validitas data yang tinggi,
demikian sebaliknya. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang di inginkan dalam sebuah penelitian dan dapat diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang variable yang dimaksud.
Untuk menguji
tingkat validitas empiris instrumen, penulis mencoba instrumen tersebut pada
sasaran dalam penelitian. Langkah ini di sebut dengan kegiantan uji coba (try
out) instrumen. Untuk mengetahui ketepatan data diperlukan uji validitas. Dua
macam validitas sesuai dengan cara pengujinya adalah sebagai berikut.
1.
Validatas
eksternal, yaitu apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai
dengan data atau informasi lain mengenai lain variabel penelitian yang
dimaksud. Data dihitung secara keseluruhan.
2.
Validitas
internal, yaitu apabila terdapat kesesuaian antara bagian – bagian instrumen
secara keseluruhan.
C.
Pengolahan Data
/ Analisis Data
Lembar Pengolahan data
Tabel Kuesioner
(Angket)
N0
|
Pernyataan
|
Alternatif
Jawaban
|
|
1
|
2
|
||
YA
|
TIDAK
|
||
1.
|
Apakah anda mempunyai hand phone ?
|
27
|
01
|
2.
|
Apakah anda sering membuka internet ?
|
28
|
0
|
3.
|
Apakah anda tau situs porno di
internet / web ?
|
07
|
21
|
4.
|
Apakah anda pernah melihat video
porno ?
|
16
|
12
|
5.
|
Apakah anda pernah memiliki video porno ?
|
08
|
20
|
6.
|
Apakah anda pernah memiliki foto –
foto fulgar ?
|
05
|
23
|
7.
|
Apakah Orang tua anda pernah
mengawasi anda dalam menggunakan teknologi ?
|
22
|
06
|
8.
|
Apakah Guru / pihak sekolah melarang
anda membawa hp ?
|
02
|
26
|
9.
|
Apakah Pihak sekolah sering
melaksanakan razia terhadap hp anda?
|
0
|
28
|
10.
|
Apakah anda setuju dengan di
tiadakanya situ porno ?
|
28
|
0
|
11.
|
Apakah penting video porno itu ?
|
01
|
27
|
12.
|
Apakah
anda pernah menyesal setelah melihat video porno ?
|
12
|
04
|
13.
|
Apakah
anda pernah berfikir bahwa perbutan ini (melihat video porno) itu berdosa dan
berkeinginan untuk tidak melihatnya lagi ?
|
16
|
0
|
14.
|
Apakah
video yang kamu lihat kamu dapatkan dari internet ?
|
02
|
14
|
15.
|
Apakah
Video yang kamu lihat kamu dapatkan dari teman anda ?
|
14
|
02
|
Jumlah
|
188
|
184
|
D.
Pembahasan
Analisis Data
Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.
96% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 adalah
pemegang handphone sedangkan 4% bukan.
2.
100% menyatakan siswa kelas X.6 sering membuka
internet sedangkan 0% tidak
3.
25% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 mengetahui
situs porno di internet sedangkan 75% tidak.
4.
57% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 pernah
melihat video porno sedangkan 43% tidak.
5.
29% menyatakan siswa kelas X.6 pernah memiliki
video porno sedangkan 71% tidak.
6.
18% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 pernah
memiliki foto – foto fulgar sedangkan 82%
menyatakan tidak
7.
79% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 di awasi
oleh orang tua dalam penggunaan teknologi sedangkan 21% tidak.
8.
7% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 dilarang
mebawa HP oleh pihak sekolah sedangkan93% tidak.
9.
0% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 pernah di razia oleh pihak sekolah terhadap
Hpnya sedangkan 100% mengatakan tidak.
10.
100% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 setuju
dengan di tiadakanya situs porno sedangkan 0% tidak.
11.
4% menyatakan bahwa peting video porno sedangkan
96% tidak.
12.
75% menyatakan bahwa siswa kelas X.6 pernah menyesal
setelah melihat video porno sedangkan 25% tidak.
13.
100%
menyatakan bahwa siswa kelas X.6 pernah berfikir bahwa perbuatan melihat video
porno itu berdosa dan berkeinginan untuk tidak melihatnya sedangkan 0% tidak.
14.
12.5%
menyatakan bahwa siswa kelas X.6, video porno yang mereka lihat di dapatkan
dari intrnet sedangkan 87.5% tidak.
15.
87.5%
menyatakan bahwa siswa kelas X.6, video porno yang mereka lihat di dapatkan
dari temanya sedangkan 12.5% tidak.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Melihat
dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam penggunaan
teknologi seperti hand phone dan lain sebagainya, internet, lingkungan seperti
tempat tinggal dan dalam pergaulan, dan yang terakhir pegaruh dari media massa,
sangat memengaruhi dan sangat membahayakan terhadap pembentukan prilaku siswa
dan siswi. Padahal mereka tahu bahwa yang mereka lihat itu akan sangat
berdampak negatife bagi mereka sendiri. Dari pada itu mereka juga hidup dalam
kesalahan yang dinilai dari segi agamapun bahwa itu sangat berdosa, karena akan
memicu dosa yang lebih besar. Mereka lebih mementingkan menghabiskan waktunya
untuk melihat video porno di banding melakuhkan aktivitas yang bermanfaat.
B. Saran
Berdasarkan
hasil penelitian, saya sebagai peneliti menyarankan:
1.
Agar
lebih sering dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya dari video porno
dan pengaruh yang ditimbulkannya di kalangan para remaja khususnya yang duduk
di bangku sekolah.
2.
Hendaknya
tata tertib sekolah lebih di tingkatkan agar siswanya tidak akan mengulangi
kesalahan yang sama (Melihat ataupun menyebarkan video porno).
3.
Hendaknya
sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar
para remaja tidak ada yang menyebarkan video porno di sekolah.
4.
Hendaknya
para orangtua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar anak-anaknya bisa,
baik dari segi moral maupan agama.
DAFTAR PUSTAKA
Vina Dwi Laning. 2008. Kenakalan Remaja dan Penanggulanganya :Pornografi, Klaten : direktorat
jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah
kementrian pendidikan nasional.
Bimata Tim. 2013. Rancangan
Penelitian : Konsep dasar Penelitian, Sukoharjo : CV Willian.
M. Sa’abah, Perilaku
Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam,
(Yogyakarta: UI
Press, 2001).
Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II (Jakarta:
Balai
Pustaka, 2005).
Undang-Undang
RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan Penjelasannya (Cet. II;
IndonesiaTera:
Jakarata, 2009).